Rabu, 27 Oktober 2010

Fisiologi Proses Persalinan Normal

Fisiologi Proses Persalinan Normal
Kuliah Obstetri Ginekologi
dr. Nugroho Kampono / dr. H. Endy M. Moegni

PERSALINAN / PARTUS

Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.

Partus normal / partus biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio cesarea.

Beberapa istilah
Gravida : wanita yang sedang hamil
Para : wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
In partu : wanita yang sedang berada dalam proses persalinan

SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN

1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang.
(pada diagram, dari Lancet, kok estrogen meningkat ?)
2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.
3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi.
4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan (DIAGRAM)

PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR “P” UTAMA

Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
Passage
Keadaan jalan lahir
Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)
(++ faktor2 “P” lainnya : psychology, physician, position)
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.

PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN
Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala pembukaan)
Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi

HIS

His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.

Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar.

Terjadinya his, akibat :
1. kerja hormon oksitosin
2. regangan dinding uterus oleh isi konsepsi 3
3. rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.

His yang baik dan ideal meliputi :
1. kontraksi simultan simetris di seluruh uterus
2. kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus
3. terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi.
4. terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his
5. serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.

Nyeri persalinan pada waktu his dipengaruhi berbagai faktor :
1. iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraf di pleksus hipogastrikus diteruskan ke sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri.
2. peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi rangsang nyeri.
3. keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, atau eksitasi).
4. prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stress
Pengukuran kontraksi uterus
1. amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat, bagian kedua penurunan agak lambat.
2. frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit).
3. satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi).

Sifat his pada berbagai fase persalinan
Kala 1 awal (fase laten)
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.
Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir
Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).
Kala 2
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
Kala 3
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).

PERSALINAN KALA 1 :

FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS

DIMULAI pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
BERAKHIR pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.

Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :
1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).

Peristiwa penting pada persalinan kala 1

1. keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
2. ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.
3. selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan pada multipara :
1. pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan – pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan
2. pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) – pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)
3. periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama.

PERSALINAN KALA 2 :

FASE PENGELUARAN BAYI

DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap.
BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.

Peristiwa penting pada persalinan kala 2

1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.
5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).

Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam.
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala

1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior / posterior).
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

PERSALINAN KALA 3 :

FASE PENGELUARAN PLASENTA

DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.
BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.
(jika lepasnya plasenta terjadi sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio placentae – keadaan gawat darurat obstetrik !!).

KALA 4 :

OBSERVASI PASCAPERSALINAN

Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi.

7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :
1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.

Di posting dari: http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/03/fisiologi-proses-persalinan-normal/

Senin, 17 Mei 2010

Hiperemasis Gravidarum

A. Pengertian
Hiperemesis : Mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
B. Etiologi
Sebab pasti belum diketahui, frekwensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan :
- Sering terjadi pada primigravida, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCb.
- Faktor organik karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic.
- Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggungjawab, dan sebagainya.
- Faktor endokrin lainnya, hipertiroid, diabetes, dan lain-lain.
C. Gejala dan Tingkat
1. Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bias lebih dari 10 x muntah, akan tetapi keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis.
2. Tingkat I (ringan)
Mual muntah terus menerus menyebabkan :
Penderita lemas, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri di epigastrium, nadi 100 x/menit, tekanan darah turun, kulit kering, lidah kering dan mata cekung.
3. Tingkat II (sedang)
Mual muntah hebat menyebabkan :
Penderita lebih parah : lemah, apatis, kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi pelan dan tensi turun, hemokonsentrasi, aligari dan konstipasi.
4. Tingkat III (berat)
Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, koma, nadi pelan, halus dan cepat dehidrasi hebat, suhu badan naik dan turun.
Fisiologi Hamil Muda
Faktor hiperemesti Graurdarum
-Psikologi
-Kehamilan yang tidak diinginkan.
-Gizi kurang/anemia.
-Alergi vili tervealis
-Estrogen Hcb tinggi
Pemeriksaan :
-Mual – emesis mengganggu kehidupan sehari-hari.
-Hiperemesis dengan berbagai tingkatan.
Emesis Gravidarum
-Emesis, mulal tanpa gangguan.
-ANC rutin (KIE – KIM hamil)
Pendekatan psikologis
-Pengobatan :
Ringan
Vitamin penunjang
Hiperemesis gravidanim
-Emesrs – mual menggangu
Kehidupan sehari-hari.
-Hiperemisis dengan berbagai tingkatan.




Pengobatan berhasil :
-ANC intensif
-KIE – KIM kehamilan
-Vitamin pendukung dan 4 sehat 5 sempurna.
Hipermesis gravidarum :
-Masuk rumah sakit tingkat II/III.
-Materi pengobatan
-Isolasi fisiologis


Dikutip Dari : http://rosalina.wordpress.com/

Kamis, 06 Mei 2010

Diabetes Melitus Dalam Kehamilan


Dikutip dari : http://mimitami.wordpress.com/

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam post prandial (pp). Bila hasilnya belum dapat memastikan diagnosis DM, dapat diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DM ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di bawah 100 mg% berarti bukan DM dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DM.
Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg% maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral.
Patofiologi Diabetes Mellitus Pada Kehamilan
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
Pengelolaan Diabetes Mellitus Pada Kehamilan
Pengelolaan medis
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu.
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin memdadak. Berikan insulin yang bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya pencegahan infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan infus glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-100)-10% BB.
6. Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan dari:
− Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
− Kalori kegiatan jasmani 10-30%
− Kalori untuk kehamilan 300 kalor
− Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5 gr/kgBB
Jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah belum mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah 120 mg/dl, maka terapi insulin harus segera dimulai.
Pemantauan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai.
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :
− Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl
− Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl
− Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
− Mencegah episode hipoglikemia
− Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
− Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal.
Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah). Dianjurkan kontrol sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering. Hb glikosilat diperiksa secara ideal setiap 6-8 minggu sekali.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2.5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12.5-17.5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7.5-12.5 kg).
Jika pengelolaan diet saja tidak berhasil, maka insulin langsung digunakan. Insulin yang digunakan harus preparat insulin manusia (human insulin), karena insulin yang bukan berasal dari manusia (non-human insulin) dapat menyebabkan
terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini dapat menembus sawar darah plasenta (placental blood barrier) sehingga dapat mempengaruhi janin.
Pada DMG, insulin yang digunakan adalah insulin dosis rendah dengan lama kerja intermediate dan diberikan 1-2 kali sehari. Pada DMH, pemberian insulin mungkin harus lebih sering, dapat dikombinasikan antara insulin kerja pendek dan intermediate, untuk mencapai kadar glukosa yang diharapkan.
Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DMG karena efek teratogenitasnya yang tinggi dan dapat diekskresikan dalam jumlah besar melalui ASI.
Pengelolaan obstetrik
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaanklinis ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
Pada tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
Pada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan cara :
Pengukuran tinggi fundus uteri
- NST – USG serial
- Penilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin plasenta (FDJP), nilai FDJP < 5 merupakan tanda gawat janin.
- Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi untuk melakukan persalinan secara seksio sesarea.
- Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan pada usia kehamilan cukup waktu (40-42 mg) dengan persalinan biasa. Pemantauan pergerakan janin (normal >l0x/12 jam).
- Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus.
- Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
- Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan vaskuler dan infeksi seperti glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis) harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu. Penderita DMG dengan komplikasi biasanya memerlukan insulin.
- Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor fungsi dinamik janin-plasenta (FDJP).

Rabu, 05 Mei 2010

Antenatal Care

Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan alan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasin yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting unuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan.
Menurut syaifudin (2001), mengklasifikasikan ibu hamil dalam status resiko ringan, sedang dan berat tidak bisa dijadikan patokan lagi, karena semua ibu hamil beresiko tinggi, walaupun dalam kehamilan berjalan normal, namun dalam persalinan bisa terjadi komplikasi tanpa diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus meeriksa diri secara teratur dan mendapat pelayanan kebidanan yang optimal didukung oleh sikap bidan yang baik. Sikap bidan yang baik selama memberikan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu hamil merupakan strategi nyata dalam upaya meningkatkan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Pelaksanaan Antenatal Care di Maluku sudah berjalan baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah pencapaian yang ditentukan oleh Provinsi sebesar 78% mengalami peningkatan hingga 79,1%, sedangkan untuk kota Ambon, target pencapaian yang ditentukan sebesar 80,6% mengalami peningkatan hingga 89,5% (Dinkes, 2007). Pelaksanaan pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Latuhalat juga berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari data K1 dan K4 pada tahun 2006-2007 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 target yang ditentukan oleh Puskesmas Latuhala adalah 80,6% mengalami peningkatan mencapai 107,18% sedangkan pada tahun 2007, target yang ditentukan adalah sebesar 87% juga mengalami peningkatan sebesar 107,3%. Dengan demikian rata-rata setiap bulan, ada 80 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya. Walaupun jumlah ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya sudah lebih dari target yang ditentukan, namun mutu pelayanan kebidanan khususnya pelayanan Antenatal Care perlu ditingkatkan lagi. Hal ini berhubungan dengan sikap dan penampilan bidan dalam memberikan pelayanan Antenatal Care yang tidak dat dipisahkan dari standar pelayanan antenatal atau 7 T yan dalam prektek pelaksanaannya sudah berjalan, naun belum secara menyeluruh khususnya pada pelayanan konseling atau temu wicara. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara awal dengan beberapa ibu.
Dalam upaya untuk lebih meningkatakan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan Antenatal Care secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari bidan sebaga pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dalam segi penampilan, sikap juga profesionalisme, karena sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan diri dan kehamilannya ke tepat yang sama jika dirinya merasa dihargai dan diasuh dengan baik. Dengan pelayanan bidan yang baik dan profesional, diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu hamildalam memeriksakan diri dan kehamilannya secara teratur.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermasud meneliti lebih jauh tentang persepsi ibu hamil terhadap bidan sebagai pelaksana Antenatal Care di Puskesmas Latuhalat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya kepada bidan dalam memberikan pelayanan kepada ib hamil, agar setiap ibu hamil dapat memeriksakan kehailannya secara teratur dan tepat waktu.
Antenatal Care
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat. Tujuan dari asuha Antenatal Care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu. Disamping tujuan di atas, Antenatal Care juga bertujuan untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mngkin, mempersiapkan bu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mochtar, 1998).

Dikutip Dari : http://luluvikar.wordpress.com

Selasa, 04 Mei 2010

Preeklampsi

Preeklampsi, Kenali Gejalanya..

preeklampsiPernah mendengar istilah ini? Preeklampsia merupakan kumpulan gejala yang ditemukan pada wanita hamil pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Adapun kumpulan gejala tersebut :
1. Hipertensi
Dikatakan Hipertensi atau tekanan darah tinggi apabila tekanan darah ibu lebih dari 140 mmHg pada tekanan  sistole dan lebih dari 90 mmHg pada tekanan diastole atau > 140/90 mmHg
2. Proteinuria
Proteinuria adalah adanya senyawa protein dalam urin/air kencing. Pada keadaan normal, dalam air kencing seharusnya tidak terdapat protein. Ini dibuktikan oleh pemeriksaan laboratorium.
3. Oedema atau bengkak  pada tangan dan kaki juga pada mata.
Pada wanita hamil memang sering terdapat bengkak bengkak pada kaki. Namun pada preeklampsi bengkak ini menetap, tidak hilang dengan pengaturan  posisi disertai dengan adanya bengkak pada tangan dan wajah/mata.
Gejala sering disertai penambahan berat badan yang berlebihan yaitu lebih dari 1 kg dalam seminggu atau lebih dari 3 kg dalam sebulan. Juga kadang disertai sakit kepala yang hebat, nyeri pada ulu hati, gangguan penglihatan bahkan sampai terjadi kejang yang bukan disebabkan oleh penyakit lain seperti epilepsi.
Preeklampsia merupakan salah satu penyabab kematian pada wanita hamil/melahirkan/nifas.
Penyebab
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti,  namun ada faktor-faktor yang menunjang peningkatan kejadian preeklampsi ini lebih sering, yaitu pada :
  1. Primigravida atau wanita yang pertama kali hamil, terutama yang berusia muda yaitu kurang dari 20 tahun.
  2. Penderita diabetes mellitus atau yan menderita penyakit gula.
  3. Pada wanita dengan kehamilan mola hidatidosa atau hamil anggur.
  4. Wanita hamil dengan usia lebih dari 35 tahun.
  5. Wanita hamil dengan obesitas/kegemukan.
  6. Memiliki riwayat hipertensi kronis.
Pencegahannya
  1. Pemeriksaan kehamilan yang teratur. Kalau anda tidak diperiksa, kemungkinan tidak akan tahu tekanan darah anda, apakah melebihi batas normal atau mengalami kenaikan yang diluar batas kewajaran.
  2. Waspada bila ditemukan/dirasakan gejala-gejala seperti tersebut diatas. Segera periksa tanpa menunggu jadwal pemeriksaan rutin.
Penanganan
  1. Istirahat yang cukup.
  2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
  3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
Itulah mengapa pemeriksaan secara rutin pada ibu hamil sangat penting. Karena hal-hal yang menunjukan komplikasi akan segera terdeteksi oleh dokter atau bidan. Karena terkadang gejala komplikasi tidak dirasakan oleh ibu hamil sendiri.
Semoga bermanfaat…



Dikutip Dari : http://situs-wanita.com



EKLAMSI

Batasan
Eklamsi adalah kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsi (hipertensi, edems, proteinuri) (Wirjoatmodjo, 1994: 49).
Eklamsi merupakan kasus akut, pada penderita dengan gambaran klinik pre eklamsi yang disertai dengan kejang dan koma yang timbul pada ante, intra dan post partum (Angsar MD, 1995: 41) .

Patofisiologi
Penyebabnya sampai sekarang belum jelas. Penyakit ini dianggap sebagai suatu “ Maldaptation Syndrom” dengan akibat suatu vaso spasme general dengan akibat yang lebih serius pada organ hati, ginjal, otak, paru-paru dan jantung yakni tejadi nekrosis dan perdarahan pada organ-organ tersebut. (Pedoman Diagnosis dan Terapi, 1994: 49) 

Pembagian Eklamsi
Berdasarkan waktu terjadinya eklamsi dapat dibagi menjadi:
Eklamsi gravidarum
Kejadian 50-60 % serangan terjadi dalam keadaan hamil
2. Eklamsi Parturientum
Kejadian sekitar 30-35 %, terjadi saat  inpartu dimana batas dengan eklamsi gravidarum sukar dibedakan terutama saat mulai inpartu.
Eklamsi Puerperium
Kejadian jarang sekitar 10 %, terjadi serangan kejang atau koma setelah persalinan berakhir.      ( Manuaba, 1998: 245)

Gejala Klinis Eklamsi
Gejala klinis Eklamsi adalah sebagai berikut:
Terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih
a) Kejang-kejang atau koma
Kejang dalam eklamsi ada 4 tingkat, meliputi:
1) Tingkat awal atau aura (invasi)
Berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka tanpa melihat (pandangan kosong) kelopak mata dan tangan bergetar, kepala diputar kekanan dan kekiri.
2) Stadium kejang tonik
Seluruh otot badan menjadi kaku, wajah kaku tangan menggenggam dan kaki membengkok kedalam, pernafasan berhenti muka mulai kelihatan sianosis, lodah dapat trgigit, berlangsung kira-kira 20-30 detik.
3) Stadium kejang klonik
Semua otot berkontraksi dan berulang ulang dalam waktu yang cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah  berbusa dan lidah dapat tergigit. Mata melotot, muka kelihatan kongesti dan sianosis. Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik mafas seperti mendengkur.
4) Stadium koma
Lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai berjam-jam. Kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita tetap dalam keadaan koma. (Muchtar Rustam, 1998: 275)
Terdapat tanda-tanda pre eklamsi ( hipertensi, edema, proteinuri, sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, kegelisahan atu hiperefleksi)
a) Kadang kadang disertai dengan gangguan fungsi organ                 (Wirjoatmodjo, 1994: 49) .

Pemeriksaan dan Diagnosis
Diagnosis eklamsi dapat ditegakkan apabila terdapat tanda-tanda sebagai berikut:
Berdasarkan gejala klinis diatas
Pemeriksaan laboratorium  meliputi adanya protein dalam air seni, fungsi organ hepar, ginjal dan jantung, fungsi hematologi atau hemostasis
Konsultasi dengan displin lain kalau dipandang perlu
a Kardiologi
b Optalmologi
c Anestesiologi
d Neonatologi dan lain-lain
(Wirjoatmodjo, 1994: 49)
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari kehamilan yang disertai kejang-kejang adalah:
1. Febrile convulsion   ( panas +)
2. Epilepsi                    ( anamnesa epilepsi + )
3. Tetanus                    ( kejang tonik atau kaku kuduk)
4. Meningitis atau encefalitis ( pungsi lumbal)

Komplikasi Serangan
Komplikasi yang dapat timbul saat terjadi serangan kejang adalah:
1. Lidah tergigit
2. Terjadi perlukaan dan fraktur
3. Gangguan pernafasan
4. Perdarahan otak
5. Solutio plasenta dan merangsang persalinan
( Muchtar Rustam, 1995:226)

Bahaya Eklamsi
Bahaya eklamsi pada ibu
Menimbulkan sianosis, aspirasi air ludah  menambah gangguan fungsi paru, tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan kegagalan jantung mendadak, lidah dapat tergigit, jatuh dari tempat tidur menyebabkan fraktura dan luka-luka, gangguan fungsi ginjal: oligo sampai anuria, pendarahan atau ablasio retina, gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus.
Bahaya eklamsi pada janin Asfiksia mendadak, solutio plasenta, persalinan prematuritas, IUGR   (Intra Uterine Growth Retardation), kematian janin dalam rahim (Pedoman Diagnosis dan  Terapi, 1994:  43).

Prognosa
Eklamsi adalah suatu keadaan yang sangat berbahaya, maka prognosa kurang baik untuk ibu maupun anak. Prognosa dipengaruhi oleh paritas, usia dan keadaan saat masuk rumah sakit. Gejala-gejala yang memberatkan prognosa dikemukakan oleh Eden adalah:
1. Koma yang lama
2. Nadi diatas 120 per menit
3. Suhu diatas 39°C.
4. Tensi diatas 200 mmHg
5. Lebih dari sepuluh serangan
6. Priteinuria 10 gr sehari atau lebih
7. Tidak adanya oedema.  ( M Dikman A, 1995: 45)

Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan eklamsia pada ibu nifas adalah menghentikan kejang kejang yang terjadi dan mencegah kejang ulang.
Konsep pengobatan
Menghindari tejadinya kejang berulang, mengurangi koma, meningkatkan jumlah diuresis.
Obat untuk anti kejang
MgSO4   ( Magnesium Sulfat) Dosis awal: 4gr 20 % I.V. pelen-pelan selama 3 menit atau lebih disusul 10gr 40% I.M. terbagi pada bokong kanan dan kiri.

Dosis ulangan : tiap 6 jam diberikan 5 gr 50 % I.M. diteruskan sampai 6 jam pasca persalinan atau 6 jam bebas kejang.
Syarat :  reflek patela harus positif, tidak ada tanda-tanda depresi pernafasan ( respirasi >16 kali /menit), produksi urine tidak kurang dari 25 cc/jam atau 150 cc per 6 jam atau 600 cc per hari.
Apabila ada kejang lagi, diberikan  Mg SO 4   20 %, 2gr I.V.  pelan-pelan. Pemberian I.V. ulangan ini hanya sekali saja, apabila masih timbul kejang lagi maka diberikan pentotal 5 mg / kg BB / I.V. pelan-pelan.
Bila ada tanda-tanda keracunan Mg SO 4 diberikan antidotum glukonas  kalsikus 10 gr % 10 cc / I.V  pelan-pelan selama 3 menit atau lebih.
Apabila diluar sudah diberi pengobatan diazepam, maka dilanjutkan pengobatan dengan MgSO 4

Dikutip dari : http://langgai.wordpress.com/2008/11/23/full-eklamsi/

Selasa, 13 April 2010

TIPS-TRIK MEMPERCEPAT WINDOWS

# Mempercepat akses Folder – dengan mendisable Last Access Update.
Jika anda memiliki banyak folder dan subdirectories, maka akses ke Direktory2 Windows XP terasa sangat berat dan seringkali cuman membuang waktu. Dengan mengupdate time stamp di registry, yaitu last access update untuk semua sub directory. Proceed with caution: Langkah berikut bukan untuk N00bie
1. Start>Run>regedit
2. “HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Contr ol\FileSystem”
3. Klik kanan di bagian yg kan (cari area yg kosong), lalu pilih ‘DWORD Value’
4. Bikin DWORD Value dengan nama ‘NtfsDisableLastAccessUpdate’
5. Klik kanan pada value baru terus pilih ‘Modify’
6. Ubah data menjadi ‘1′
7. Klik ‘OK’

# Mempercepat waktu Boot
Fitur yg lumayan asik dari Windows XP adalah kemampuan untuk mendefrag ketika ada dalam proses booting. Boot Defrag pada prinsip menata file2 yg relevan dengan booting secara berurutan. Secara default fitur ini telah diaktifkan pada beberapa Build Windows, tapi beberapa build windows tidak, ada baiknya kalo kita cross check terhadap fiotur yg satu ini.
1. Start Menu>Run
2. Regedit
3. HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Dfrg\BootOpt imizeFunction
4. Cari “Enable” dibagian kanan regedit
5. Klik “Modify”
6. Pilih “Y to enable”
7. Reboot
# Mempercepat Performa Swapfile
Jika anda memiliki ram lebih besar dari 256MB bisa dibilang tweaking yg ini akan membuat sistem anda berjalan lebih cepat. Tweaking ini pada dasarnya PC kita mengunakan setiap byte dari memori fisik yg terpasang di komputer kita, SEBELUM mengunakan swap file.
1. Start>Run
2. “msconfig.exe”>ok
3. Klik tab System.ini
4. Klik tanda plus pada tab 386enh
5. Klik kotak new kemudian ketik “ConservativeSwapfileUsage=1″
6. Klik OK
7. Restart
# Tps Mempercepat Shutdown Windows XP.
Tweaking ini mengurangi waktu tunggu secara otomatis ketika windows sudah menerima instruksi untuk shutdown.
1. Start>Run
2. ‘Regedit’>OK
3. ‘HKEY_CURRENT_USER\Control Panel\Desktop\’
4. Sorot ‘WaitToKillAppTimeout’
5. Klik kanan dan pilih modify
6. Ubah value menjadi ‘1000′
7. Klik ‘OK’
8. Sorot ‘HungAppTimeout’
9. Klik kanan dan pilih modify
10. Ubah value menjadi ‘1000′
11. Klik ‘OK’
12. ‘HKEY_USERS\.DEFAULT\Control Panel\Desktop’ sorot WaitToKillAppTimeout’
13. Klik kanan dan pilih modify
15. Ubah value ke ‘1000′
16. Klik ‘OK’
17. ‘HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Contr ol\’ sorot ‘WaitToKillServiceTimeout’
19. Klik kanan dan pilih modify
20. Ubah value menjadi ‘1000′
21. Klik ‘OK’
# TIPS MEMPERCEPAT LOADING PROGRAM.
Tweaking ini bisa berjalan untuk sebagian besar program. Jika program tidak mau loading seperti yg diharapkan, silahkan aja dikembalikan ke setting semula.
1. Klik kanan pada icon/shortcut yg berkaitan dengan program.
2. properties
3. Pada kotak ‘target’, tambahkan ‘ /prefetch:1′ diakhir kalimat.
4. Klik “Ok”
Program akan loading lebih cepat.
# Optimalisasi Boot Disk
Windows memiliki fitur untuk secara otomatis mengoptimalkan boot disk setiap booting jika dirasa diperlukan oleh system. Fitur ini bisa anda set agar aktif atau non aktif, tapi sebaiknya anda buat fitur ini aktif agar proses booting anda jadi lebih cepat dan komputer menjadi optimal.
Langkah yang harus dilakukan adalah melalui registry.
1. Pada menu [star] klik [run] ketikan “regedit” (tanpa tanda kutip”)
2. Masuk pada sub key:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Dfrg\BootOptimizeFunction.
3. Pada tabel sebelah kanan, klik kanan kemudian pilih [New] > [String Value] dan beri nama Enable atau
cukup klik ganda saja jika String Value tersebut sudah ada.
4. Isikan nillinya dengan Y jika ingin mengaktifkan fitur, atau N untuk me-nonaktifkan fitur.
5. Tutup jendela Regedit kemudian restart komputer anda untuk mengaktifkan hasilnya.
# Ingin memberikan welcome message saat memasuki jendela log on ?
Langkahnya :
1. Klik Start -> Run
2. Ketik “regedit” tanpa tanda kutip, lalu OK
3. Masuk ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\WinLogon
4. Buat entry baru dengan mengklik kanan lalu pilih New -> String Value. Beri nama “LegalNoticeCaption”. Klik ganda, dan isilah Value data dengan 1.
5. Buat entry baru lagi dengan nama “LegalNoticeText” dengan cara sama. Isi value data dengan teks yang ingin ditampilkan saat log on. Tutup registry editor.
6. Restart atau log off.
Semoga bermanfaat…
Sumber :
KOMUNITAS PELAJAR ILMU KOMPUTER INDONESIA

Jumat, 01 Mei 2009

temen klas IPS...



sahabat q kls IPs.. kgen jg ne... gmn kbr kalian semua disana ,, ?? bahagiakah kalian sekarang seperti kalian dahulu yg selalu ceria...??
andai kebersamaan itu kan selalu ada... q akn trs brsma...kalian... sahbat q dri kls IPs yg cantik2, kgen gk kalian ama aq..???hehehe...
kecil bget fto temen2 q...gk keliatan ne kalian.... love you so much...

kangen....

aq kgen tmen2 q dipesantren...
tak ada yg bisa mengalahkan indahnya persahabatan & kebersamaan.
andai waktu itu bisa terulang kembali.....
akn ku rasakan kmbali indahnya... q rsakan kmbli kebersamaan itu....... dg mereka, dngn para sahabat-sahabat q... yg q cintai dan q rindukan... mereka yg mengisi hri-hri q dlu, tmpa mrka akn begitu hampa dan sepi hidup q.... makacih sahabat q....

Sabtu, 25 April 2009

toex pembaca....

pembaca yg baik… q bukanlah makhluk yang sempurna, q gak pernah bisa menilai akan segala kesalahan diriq.. q mau buat pembaca beri kritik&saran bila ada yang kurang baik dimata pembaca tentang aq.. terutama buat para pembaca yg udah mengenal aq… nie baru pertama kalinya aq bikin blog, yach meskipun belum begitu menguasai tapi q udah seneng bget cz aq bisa berlatih lebih … dari pd diem dirumah & bobok, yach… belajar dikit-dikit lah, hehehe…. tiada kata terlambat dlm belajar kan!!

motto aq.. : “berusaha menjadikan kejujuran adalah sebagai prioritas utama dalam menjalin hubungan ama sapa aja…”

Yach emank sulit banget qta berbuat jujur, palagi kalo dalam keadaan yang amat mendesak… tapi dengan kejujuran itu pula qta akan ngerasa lega, udah katakan apa adanya… Palagi sifat pembohong tu adalah ciri-ciri dari orang yang munafik, and q gak mau jadi orang yang munafik…kan dosa..hehehe… maka dari itu sebisa mungkin q harus buang jauh-jauh sifat pembohong itu dari hidup aq, sarannya ya….

wanita sholihah ...

Tutur katanya yang begiu lembut…

Perangainya yang menandakan suatu keanggunan

Keindahan yang terpancar dari sebuah kesopanan

Menyimpan begitu banyak kemuliaan

Senyumnya yang selalu berkembang, bagai berlian yang memancarkan kilau indahnya…

Menyejukkan bagi siapa yang memandangnya…

Ialah perhiasan dunia.., ialah yang membawa kedamaian bagi sesamanya.., ialah yang dapat membahagiakan pasangannya.., ialah ibu dari para pejuang islam.., dan ia pulalah yang akan selalu taat kepada tuhannya..

Iyalah Mar’atus Sholihah…….

indahnya nikmat...

indahnya nikmat…

Adakah yang lebih indah dari hidup selain dari apa yang kita terima adalah sebagai berkah ?? syukurilah segala nikmat yang kau dapat selagi saat ini kau masih bisa menikmatinya… ingatlah kawan setiap hembusan nafasmu, setiap langkah kakimu, setiap suapan nasimu… itulah nikmat yang jarang terfikir oleh qta selama ini… itulah nikmat yang selalu qta rasakan setiap harinya…!!! sadarkah qta kawan..?? dan sudahkah qta berterima kasih pada sang pencipta nikmat itu sendiri..??

bersyukurlah kawan selagi qta masih merasakan nikmat darinya… dengan begitu sang pemberi nikmat itu akan terus memberikan nikmatnya pada qta… AMIEN….

motifasi q...

kesuksesanmu didunia tergantung sejauh mana niat & perjuanganmu…

kesuksesanmu diakhirat tergantung sejauh mana imanmu kepada tuhanmu…

So.. jadikanlah waktumu saat ini juga adalah sebagai awal dari kesuksesan hidupmu… Kembangkan talenta-talentamu, ciptakan karya-karya akan bakatmu, dan jadikanlah do’a sebagai pondasi dari semua usahamu… maka rasakanlah, apa yang kau inginkan telah ada dalam genggaman mu..

Dan sambut kesuksesan itu dengan senyum terindahmu…

kita...

Kawan, qta adalah bagian dari lingkungan dimana qta di didik & dibesarkan… Mari qta lihat dan tatap diri qta, pasti akan qta temukan dan rasakan keindahan dalam diri qta.

Orang bilang : ” Dimana qta ditanam disitu pula qta akan tumbuh & berkembang menghasilkan buah… “

Maka, jadilah sebuah tanaman yang paling subur dalam lingkungan dimana qta berada, dengan berbekal sebuah pupuk iman dan ilmu qta… dengan begitu qta tak kan pernah layu, dan semua manusia pun akan berusaha tuk mencari qta…

Senyumlah & mari qta buktikan, bahwa qta bisa menjadi yang terbaik dari yang paling baik!!! And, jadilah diri qta sendiri…jangan pernah menjadi benalu yang hanya bisa bergantung pada tanaman lain..qta pasti bisa…key